Sabtu, 03 Mei 2014

Uji Selliwanof

I PENDAHULUAN

            Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan

1.1  Latar Belakang Percobaan
Karbohidrat merupakan sumber utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 Kal (kkal) bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Selain itu beberapa golongan karbohidrat menghasilkan serat-serat yang berguna bagi pencernaan (Winarno, hal 15, 1992).
Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan protein (Winarno, hal 15, 1992).

1.2  Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui adanya gula ketosa pada bahan pangan.

1.3  Prinsip Percobaan
Berdasarkan adanya reaksi antara gula ketosa dengan HCL yang terdapat di dalam reagen selliwanof sehingga membentuk senyawa hidroksi metil furfural dengan adanya resorsinol akan membentuk senyawa kompleks berwarna merah.





1.4  Reaksi Percobaan
Description: 600px-seliwanow-svgDescription: reaksi benedict.png
 
 





Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Benedict































II METODE PERCOBAAN

            Bab Ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1 Bahan yang Digunakan
            Bahan yang digunakan dalam Uji Selliwanof 1 ml larutan sampel karbohidrat yaitu sampel I (Trenz Keju), G (Simba chip), D (kopi good day ), H (roma malkist), A (saus sambal), larutan selliwanof.

2.2 Pereaksi yang Digunakan
            Pereaksi yang digunakan dalam Uji Selliwanof adalah 250 mg resorsinol dilarutkan didalam campuran 250 ml HCL pekat dan 250 ml air.

2.3 Alat yang Digunakan
            Alat yang digunakan dalam Uji Selliwanof adalah tabung reaksi, pipet, tangkrus, dan gelas kimia.

2.4 Metode Percobaan
 




                1 ml larutan karbohidrat + 2 ml larutan Selliwanof
 





                     Panaskan selama 5-10 menit
 





Amati terbentuknya warna merah cerah

Gambar 2. Metode percobaan Uji Selliwanof
Prosedur percobaan uji selliwanof ini adalah sampel dipipet sebanyak 1 ml kemudian ditambah  2 ml larutan benedict, panaskan 5-10 menit dan kemudian amati terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah.



































III HASIL PENGAMATAN

            Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengendapan, (2) Pembahasan.

3.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Molish
Sampel
Pere-aksi
Warna
Hasil
Sebelum Ditambahkan
Setelah Ditambahkan
I
Larutan Selliwanof
Putih
Orange
( + )
G
Coklat
Merah
( + )
D
Coklat
Merah  
( + )
H
Kuning
Orange
( + )
A
Orange
Merah
( + )
Sumber : Dwika Larasari dan Risma Sri Ayu, meja 02, kelompok F, 2014
Keterangan : (+) Terbentuk warna merah cerah
( - ) Tidak terbentuk warna merah cerah
 Description: Benedict.jpg
 
 








Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Selliwanof


3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada uji barfoed didapatkan sampel I (Trenz Keju), G (Simba chip), D (kopi good day ), H (roma malkist), A (saus sambal) positif mengandung gula ketosa.
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa.(Wikipedia, 2014)

Description: Berkas:Seliwanow.svg

Peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa menjadi fufural lebih cepat dibandingkan dehidarasi monosakkarida aldosa. Hal ini dikarenakan aldosa sebelum mengalami dehidrasi lebih dahulu mengalami transformasi menjadi ketosa. Dengan demikian aldosa akan bereaksi negatif pada uji Selliwanof. Pada pengujian ini furfural yang terbentuk dari dehidrasi tersebut dapat bereaksi dengan resosinol membentuk senyawa kompleks berwarna merah (Soedarmadji,1991, Hal:77).
Pada uji ini ketosa stabil pada asam encer sedangkan aldosa harus ditransformasi ke ketosa. Reaksi pada Selliwanof tidak mendeteksi aldosa. Pemanasan selama 5-10 menit bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada karbohidrat untuk membentuk ketosa.
Komposisi larutan Selliwanof adalah 250 mg resorsinol dilarutkan dalam 250 ml HCL pekat dan 250 ml air. (Tim Dosen, 2014)
Aldosa adalah senyawa karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid, sedangkan ketosa adalah senyawa karbohidrat yang mempunyai gugus keton


IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran.

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada uji barfoed didapatkan sampel I (Trenz Keju), G (Simba chip), D (kopi good day ), H (roma malkist), A (saus sambal) positif mengandung gula ketosa.

4.2 Saran
Dalam melakukan percobaan hendaknya praktikan lebih berhati-hati dalam melakukannya, sehingga sesuai prosedur dan tidak merusak sampel yang akan diuji. Diperlakukan pemahaman materi agar praktikan memahami maksud dan tujuan percobaan yang dilakukan





















           
DAFTAR PUSTAKA

Sudarmadji, Slamet, 1989, Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, Yogyakarta : Edisi kedua, Penerbit Liberty
Tim Dosen, 2014, Penuntun Praktikum Biokimia Pangan, Bandung : Universitas Pasundan
Wikipedia, 2014, Uji Selliwanof, http://id.wikipedia.org/wiki/Uji_Seliwanoff, Akses: 19 Maret 2014
Winarno, F.G., 1992, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama











Tidak ada komentar:

Posting Komentar