I PENDAHULUAN
Bab
ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan
Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan
1.1 Latar Belakang Percobaan
Karbohidrat merupakan sumber utama bagi
hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang
berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram
karbohidrat hanya 4 Kal (kkal) bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat
merupakan sumber kalori yang murah. Selain itu beberapa golongan karbohidrat
menghasilkan serat-serat yang berguna bagi pencernaan (Winarno, hal 15, 1992).
Karbohidrat
juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang
berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan
protein (Winarno, hal 15, 1992).
1.2 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui
adanya gula ketosa pada bahan pangan.
1.3 Prinsip Percobaan
Berdasarkan adanya
reaksi antara gula ketosa dengan HCL yang terdapat di dalam reagen selliwanof
sehingga membentuk senyawa hidroksi metil furfural dengan adanya resorsinol
akan membentuk senyawa kompleks berwarna merah.
1.4 Reaksi Percobaan
|
Gambar 1. Reaksi
Percobaan Uji Benedict
II METODE PERCOBAAN
Bab
Ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang
Digunakan, (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1 Bahan yang
Digunakan
Bahan
yang digunakan dalam Uji Selliwanof 1 ml larutan sampel karbohidrat yaitu
sampel I (Trenz Keju), G (Simba chip), D (kopi good day ), H (roma malkist), A
(saus sambal), larutan selliwanof.
2.2 Pereaksi yang
Digunakan
Pereaksi
yang digunakan dalam Uji Selliwanof adalah 250 mg resorsinol dilarutkan didalam
campuran 250 ml HCL pekat dan 250 ml air.
2.3
Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam Uji Selliwanof
adalah tabung reaksi, pipet, tangkrus, dan gelas kimia.
2.4
Metode Percobaan
1 ml larutan
karbohidrat + 2 ml larutan Selliwanof
Panaskan selama 5-10 menit
Amati terbentuknya warna merah cerah
Gambar
2. Metode percobaan Uji Selliwanof
Prosedur percobaan
uji selliwanof ini adalah sampel dipipet sebanyak 1 ml kemudian ditambah 2 ml larutan benedict, panaskan 5-10 menit
dan kemudian amati terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah.
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai :
(1) Hasil Pengendapan, (2) Pembahasan.
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Molish
Sampel
|
Pere-aksi
|
Warna
|
Hasil
|
|
Sebelum Ditambahkan
|
Setelah Ditambahkan
|
|||
I
|
Larutan
Selliwanof
|
Putih
|
Orange
|
(
+ )
|
G
|
Coklat
|
Merah
|
(
+ )
|
|
D
|
Coklat
|
Merah
|
(
+ )
|
|
H
|
Kuning
|
Orange
|
(
+ )
|
|
A
|
Orange
|
Merah
|
(
+ )
|
Sumber : Dwika
Larasari dan Risma Sri Ayu, meja 02, kelompok F, 2014
Keterangan : (+)
Terbentuk warna merah cerah
( - ) Tidak terbentuk warna merah cerah
|
Gambar 3. Hasil
Pengamatan Uji Selliwanof
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil
pengamatan pada uji barfoed didapatkan sampel I (Trenz Keju), G (Simba chip), D
(kopi good day ), H (roma malkist), A (saus sambal) positif mengandung gula
ketosa.
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang
membedakan gula aldosa dan ketosa.
Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut
mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus
aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika
dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa.(Wikipedia, 2014)
Peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa
menjadi fufural lebih cepat dibandingkan dehidarasi monosakkarida aldosa. Hal
ini dikarenakan aldosa sebelum mengalami dehidrasi lebih dahulu mengalami
transformasi menjadi ketosa. Dengan demikian aldosa akan bereaksi negatif pada
uji Selliwanof. Pada pengujian ini furfural yang terbentuk dari dehidrasi
tersebut dapat bereaksi dengan resosinol membentuk senyawa kompleks berwarna
merah (Soedarmadji,1991, Hal:77).
Pada uji ini ketosa stabil pada asam encer
sedangkan aldosa harus ditransformasi ke ketosa. Reaksi pada Selliwanof tidak
mendeteksi aldosa. Pemanasan selama 5-10 menit bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada karbohidrat untuk membentuk ketosa.
Komposisi larutan Selliwanof adalah 250 mg
resorsinol dilarutkan dalam 250 ml HCL pekat dan 250 ml air. (Tim Dosen, 2014)
Aldosa adalah senyawa karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehid, sedangkan ketosa adalah senyawa karbohidrat yang mempunyai
gugus keton
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan
menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran.
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pengamatan pada uji barfoed didapatkan sampel I (Trenz Keju), G (Simba chip), D
(kopi good day ), H (roma malkist), A (saus sambal) positif mengandung gula
ketosa.
4.2
Saran
Dalam melakukan
percobaan hendaknya praktikan lebih berhati-hati dalam melakukannya, sehingga
sesuai prosedur dan tidak merusak sampel yang akan diuji. Diperlakukan
pemahaman materi agar praktikan memahami maksud dan tujuan percobaan yang
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmadji,
Slamet, 1989, Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian, Yogyakarta : Edisi kedua, Penerbit Liberty
Tim
Dosen, 2014, Penuntun Praktikum Biokimia
Pangan, Bandung : Universitas Pasundan
Wikipedia,
2014, Uji Selliwanof,
http://id.wikipedia.org/wiki/Uji_Seliwanoff, Akses: 19 Maret 2014
Winarno,
F.G., 1992, Kimia Pangan dan Gizi,
Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar